Lahat – Sumsel
muaraenimaktual.com
Dikabarkan telah terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Lahat – Sumatera Selatan terhadap Camat Pagar Agung bersama 20 Kepala Desa dalam wilayah Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat, Kamis sore (24/07/2025).
Operasi Tangkap Tangan (OTT) sendiri dilakukan oleh Tim Kejaksaan Negeri Lahat.
Mereka yang terkena OTT saat sedang melakukan rapat pembahasan agenda untuk menyambut HUT RI 17 Agustus 2026 sempat
Peserta rapat pun sempat panik, ketika terjadi OTT. Tim Kejari Lahat pun langsung mengamankan Camat Pagar Gunung berinisial EH bersama 20 kepala desa di wilayah kecamatan Pagar Gunung yang sedang mengikuti rapat.
Selain mengamankan Camat dan 20 Kepala Desa, Tim Kejari Lahat juga berhasil mengamankan dugaan barang bukti berupa uang tunai lebih dari Rp60 juta.
Uang tersebut, dari informasi yang didapat merupakan hasil pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh para kepala desa atas permintaan Camat Pagar Gunung. Uang tersebut dikumpulkan dari seluruh desa di wilayah Kecamatan Pagar Gunung.
Usai di amankan, Camat Pagar Gunung bersama 20 kepala desa sai langsung dibawa ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) sekitar pukul 18.00 WIB untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Terkait adanya OTT ini, Kepala Kejari Lahat, Toto Roedianto S.Sos, SH, membenarkan.
“Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju Kejati Sumsel untuk diperiksa lebih lanjut. Detailnya nanti akan disampaikan oleh pihak Kejati,” ujarnya singkat, Kamis malam (24/07/2025).
Dari informasi, adapun 20 kepala desa yang diamankan berasal dari desa: Air Lingkar, Bandung Agung, Batu Rusa, Danau, Germidar Ilir, Germidar Ulu, Karang Agung, Kedaton, Kupang, Lesung Batu, Merindu, Muara Dua, Padang Pagun, Pagar Gunung, Pagar Alam, Penantian, Rimba Sujud, Sawah Darat, Siring Agung, dan Tanjung Agung.
Kejadian ini pun telah menghebohkan masyarakat seantero Kabupaten Lahat.
Mengingat ini peristiwa pertama kalinya seluruh kepala desa dalam satu kecamatan diamankan secara bersamaan dalam dugaan perkara korupsi.
Adanya kejadian ini, pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDes) Kabupaten Lahat mengaku belum menerima informasi resmi.
“Kami baru mengetahui dari media sosial. Belum ada laporan formal yang kami terima,” ujar Kabid Administrasi Pemerintahan Desa, Ari Efendi, mewakili Plt Kepala DPMD (Red)