Muara Enim
muaraenimaktual.com
Di penghujung tahun 2024, dikabarkan para Kepala Desa di Kabupaten Muara Enim melakukan kegiatan study banding ke Pulau Bali
Kegiatan para Kades tersebut menjadi perbincangan hangat pro dan kontra di group – group WhatsApp Kabupaten Muara Enim.
Di satu sisi mungkin saja kegiatan para Kades melakukan kegiatan study banding ke Pulau Bali tersebut untuk mempelajari atau menambah ilmu pengetahuan mengenai tata cara Pemerintahan Desa ke Pulau Dewata tepatnya ke Desa Penglipuran – Bali yang merupakan Desa terbaik se Indonesia.
Namun di sisi lain, kegiatan para Kepala Desa itu sudah menuai Kritikan dari para pemerhati Kabupaten Muara Enim di Group WhatsApp aktivis Kabupaten Muara Enim, karena dianggap sebagai kegiatan yang cuma menghambur – hamburkan Uang Negara, dengan alasan bukankah sekarang ini zamannya sudah sangat canggih, kegiatan belajar bisa saja dilakukan melalui daring. Apalagi dari informasi kegiatan tersebut mengikutsertakan Ibu Kepala Desa.
Salah satunya, yang hangat menjadi perbincangan di group WhatsApp Info Muara Enim, mengatakan kalau kegiatan study banding para Kepala Desa Kabupaten Muara Enim ke pulau Bali tersebut hanyalah modus belaka dan hanya menghambur – hamburkan uang negara, yang padahal masih banyak kegunaannya untuk kemajuan desa
Salah seorang aktivis Kabupaten Muara Enim, yang merupakan anggota group WhatsApp Info Muara Enim, Imam Suranto mengatakan sangat di sayangkan kegiatan akhir tahun tersebut di laksanakan di Pulau Bali , dengan Modus study Banding.
Apalagi, kata Imam Suranto, kegiatan study banding para Kepala Desa Kabupaten Muara Enim ini bukan yang pertama kali, sebelumnya para kades juga melakukan study banding ke Lombok.
Imam Suranto, balik mempertanyakan apa yang para kades dapatkan dari kegiatan – kegiatan study banding – study banding tersebut, ilmu apa yang bisa mereka terapkan di desa – desa yang mereka pimpin, boleh di kroscek sendiri selain hanya kesenangan belaka berwisata, berselfi ria dengan menggunakan Uang Negara.
” Menurut saya, kegiatan study banding – study banding para Kades tersebut hanyalah berwisata ria dan menghambur – hamburkan Uang Negara tanpa hasil yang bisa diterapkan di desa – desa,” ungkap pria yang populer disebut Yanto Kaco Mato ini.
Padahal, lanjut Yanto, sepengetahuan dirinya, di era Presiden Prabowo ini, kegiatan – kegiatan seperti itu sudah di batasi, tidak boleh lagi semaunya. Apalagi kunjungan – kunjungan yang banyak mengeluarkan biaya Uang Negara
Dikatakan Yanto, ini terjadi, para kades berkunjung study banding ke Pulau Bali, artinya para Kades terkesan tidak mendengar himbauan Presiden Prabowo.
Yanto menegaskan, sebagai warga dirinya memiliki hak untuk mengawasi penggunaan Uang Negara. Maka dari itu karena biaya yang dipergunakan para Kades tersebut adalah Uang Negara, tentunya ada pertanggung jawaban dan konsekwensinya bila disalah gunakan. Dan hal ini perlu menjadi atensi Kejaksaan Negeri Muara Enim untuk menelusuri kegiatan study banding para Kepala Desa ini.
” Kita berharap kepada penegak Hukum dalam hal ini Kejaksaan negeri Muara Enim untuk mengaudit Uang Negara yang sudah dipergunakan untuk kegiatan study banding para Kepala Desa tersebut dan apa hasilnya bagi desa, masyarakat ingin tahu,” ucap Yanto
” Kita juga menduga kegiatan – kegiatan study banding para Kepala Desa Kabupaten Muara Enim ini ada kerja sama atau koordinasi dengan Dinas PMD Kabupaten Muara Enim,” pungkas Yanto.
Terkait kegiatan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Desa Kabupaten Muara Enim , Riduan Noviar saat di Konfirmasi wartawan, membenarkan adanya kegiatan tersebut .
Menurut dia, Kegiatan Bintek dan kunjungan kerja ke desa Penglipuran yang di ikuti oleh para Kepala Desa di Kabupaten Muara Enim tersebut merupakan kegiatan Dinas. Tentunya sepengetahuan dan seizin Pj Bupati Kabupaten Muara Enim, dalam hal ini melalui Dinas PMD Kabupaten Muara Enim.
Dikatakan Noviar, adapun desa yang dikunjungi para Kepala Desa adalah Desa Penglipuran – Pulau Bali, yang merupakan salah satu desa terbaik di Indonesia
Adapun materi yg dipelajari oleh para Kepala Desa adalah tata kelola pemerintahan di bidang pelayanan, sumber Pendapatan Asli Daerah , Desa terbersih, tata kelola dibidang perencanaan pembangunan desa RPJMD dan RKP
” Dengan harapan tentunya ini bisa dicontoh dan dilaksanakan didesa masing masing,” Ujar Kepala dinas PMD Kabupaten Muara Enim
Sementara itu Kepala Desa Muara Gula Kecamatan Ujan Mas, yang ikut pada kegiatan tersebut, Solhudin saat dimintai tanggapannya, membenarkan adanya kegiatan Bintek dan kunjungan kerja ke Pulau Bali tersebut.
Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Ujan mas ini menjelaskan bahwa anggaran yang digunakan adalah melalui dana ADD sebesar Rp 5,5 juta per Kepala Desa, sedangkan untuk Kepala Desa yang mengajak anggota keluarganya, itu dari biaya pribadi masing masing.
Ab.