Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
muaraenimaktual.com
Terjadi lagi kebocoran pipa minyak milik PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas di Desa Sungai Ibul, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), pada Senin (13/10/2025).
Kebocoran itu pun mendapat respon dari Ketua DPRD Kabupaten PALI H. Ubaidillah, SH.
Ubaidillah mengatakan terkait bocornya pipa apapun penyebabnya mohon maaf pada pihak terkait PT Medco harus bertanggung jawab atas limbah dari kebocoran Pipa Medco ini.
“Saya meminta pembersihan kembali dan pemulihan limbah dan tanam tumbuh yang di akibatkan pecahnya pipa minyak ini,” tegas Ubaidillah
” Kami persilahkan masyarakat berunding dengan pihak Medco bagaimana solusi terbaiknya intinya kedua pihak Jangan saling merugikan” tambah Ubaidillah.
Ubaidillah mengungkapkan, untuk sungai yang sudah tercemar minyak tentunya Medco harus bertanggung jawab, namun kalau masih bisa dibersihkan kembali, silahkan dibersihkan oleh pihak Medco intinya pihak Medco harus bertanggung jawab atas pencemaran yang disebabkan oleh pecahnya pipa yang di duga disabotase.
Terkait insiden itu, Ketua DPRD PALI menghimbau kepada masyarakat Kabupaten PALI agar bisa menjaga yang ada di kabupaten PALI ini karena pipa Pertamina adalah aset bersama dan apapun yang ada di kabupaten PALI ini adalah aset bersama semua, karena Dana Bagi Hasil (DBH) PALI terbesar dari migas jadi ayolah dijaga bersama karena ini aset bersama.
Namun pernyataan Ketua DPRD PALI tersebut, belum cukup untuk meredakan keresahan warga PALI sehingga Ketua DPRD PALI. H. Ubaidillah tetap menegaskan agar perusahaan tidak berhenti pada pembersihan semata, tetapi juga melakukan pemulihan lingkungan secara menyeluruh.
“Saya meminta pembersihan kembali dan pemulihan limbah serta tanaman tumbuh yang diakibatkan pecahnya pipa minyak ini,” tandasnya.
Sementara itu, Senior Manager Communication Medco E&P Leony Lervyn mengatakan, Perusahaan menyayangkan terjadinya kembali tindakan perusakan pipa minyak padahal itu merupakan Objek Vital Nasional (Obvitnas).
Leony mengatakan, kejadian tersebut selain merugikan negara, tindakan yang tak bertanggung jawab tersebut juga bisa mengancam keselamatan masyarakat, merusak lingkungan hidup serta mengganggu pasokan energi untuk masyarakat.
Atas nama perusahaan, Leony pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak pada penanganan kebocoran itu
”Terima kasih atas dukungan semua pihak, semoga penanganan dapat berjalan dengan cepat, aman dan lancar. Sehingga, Medco E&P dapat terus beroperasi dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional,” ujar Leony.
Terkait kejadian ini, Medco E&P telah berkoordinasi dengan aparat keamanan, instansi terkait, dan kepala desa setempat. (Red)