Kabar Gembira, Ruas Jalan Tol di Sumsel Masuk PSN Terbaru, Indralaya – Muara Enim Tembus.

Sumatera Selatan
muaraenimaktual.com

Kabar gembira terkhusus bagi Warga Kabupaten Muara Enim – Ogan Ilir dan Kota Prabumulih.

Karena ruas jalan tol di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ruas Jalan Tol Simpang Indralaya – Prabumulih – Muara Enim masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) terbaru. Selain itu ruas Jalan Tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu.

Sebelumnya rencana pembangunan jalan Tol Simpang Indralaya – Muara Enim sepanjang 65 km, dan Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 96 km sempat hilang dari PSN.

Juga dua ruas tol lain yang masuk PSN adalah ruas Jalan Tol Kayuagung – Palembang – Betung sepanjang 119 km, dan Jalan Tol Betung (Sp Sekayu) – Tempino – Jambi sepanjang 170 km.

PSN terbaru ini tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian No 16/2025 tentang Perubahan Kedelapan atas Permenko Bidang Perekonomian No 7/2021 tentang PSN, diteken Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, 24 September 2025.

Kabar ini tentu saja sangat menggembirakan untuk warga Sumsel, terutama Kabupaten Muara Enim dalam mendukung percepatan pembangunan kelanjutan ruas tol Simpang Indralaya – Prabumulih – Muara Enim. Bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

” Baru sebatas pembahasan awal,” kata Kepala Dinas PUPR Muara Enim Suhermansyah, melalui Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Arie Jonathan ST MT, Selasa (14/10/2025) dilansir dari sumateraekspres.bacakoran.co

” Dia baru saja menghadiri rapat secara virtual, bersama BPK RI, Bappeda Provinsi Sumsel, Bappeda Litbang Palembang, Bappeda OKI, dan Bappeda Muara Enim, kemarin,” ujar Arie

Arie mengatakan, Hutama Karya (HK) sebagai pelaksana pembangunan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim dengan panjang sekitar 65 km.

”Ruas tol Indralaya-Muara Enim diusulkan 3 pintu exit. Pertama, Simpang Kepur. Kedua, Belimbing. Ketiga, Lembak,” jelasnya.

Selain mengusulkan 3 pintu exit tol, lanjut Arie, pihaknya juga mengusulkan akan segera melakukan pembebasan lahan untuk mempercepat proyek.

“Kendala pembebasan lahan menjadi penyebab utama tersendatnya pengerjaan konstruksi,” katanya.

” Jika tidak segera dilakukan pembebasan, setiap tahun harga lahan akan naik dan pembangunan menjadi terhambat. “Artinya, permasalahan lahan harus menjadi perhatian,” tambahnya.

” Sebab jalan tol berperan penting dalam mendukung konektivitas antarwilayah, memperlancar distribusi logistik dan mempermudah mobilitas masyarakat,” tandasnya.

Selain itu, kelanjutan pembangunan Jalan Tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu yang kembali masuk PSN, juga menjadi angin segar bagi warga Kota Lubuk Linggau.

” Sangat diharapkan warga, banyak warga yang beraktivitas dan tujuan ekonominya ke Provinsi Bengkulu,” ucap Malik, kemarin.

Dirinya berharap pembangunan jalan tol Lubuk Linggau-Bengkulu dapat segera terealisasi.

“Sehingga dapat mempermudah akses bagi warga yang ingin melintas dan menuju dari Lubuk Linggau ke Provinsi Bengkulu dan sebaliknya,” harapnya.

Warga lainnya, Faizal, juga berharap proyek tol ini tidak hanya memperlancar arus transportasi. Tetapi juga membawa dampak nyata terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan adanya jalan tol, mempersingkat jarak tempuh dan berdampak juga bagi peningkatan perekonomian,” ucapnya.

Sayangnya, rencana pembangunan ruas Jalan Tol Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau, kembali tidak termasuk dalam PSN terbaru ini. Sebelumnya, sempat muncul wacana bahwa trase tol yang awalnya melalui kawasan Merapi Barat dan Merapi Timur, akan dialihkan.

Rencananya trase tol akan ditarik lurus dari kawasan Tanjung Enim di Kabupaten Muara Enim, menuju Kabupaten Lahat, melintasi Kecamatan Lahat Selatan, Pagar Gunung, Pulau Pinang, Gumay Ulu, dan Pajar Bulan.

” Hingga saat ini belum ada progres terkait pembangunan jalan tol di wilayah Lahat,” tutur Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Lahat, Limra Naupan ST, dikonfirmasi Selasa (14/10/2025).

Limra berharap agar pembangunan jalan tol Lahat dapat segera direaliasikan, terutama ruas Lahat – Muara Enim. Sebab selama ini, akses Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum) yang menghubungkan Lahat dan Muara Enim, hanya memiliki satu jalur utama.

Dengan adanya jalan tol Muara Enim – Lahat, akan menjadi alternatif jalur yang memudahkan mobilitas warga dan pengendara yang melintas Kabupaten Lahat..

” Jadi kalau ada gangguan di Jalintengsum, bisa lewat jalan tol. Apalagi jalan lintas Lahat-Muara Enim sering akibat kendaraan batu bara,” pungkasnya. (Red)