ST Burhanuddin: Saya Tidak Butuh Jaksa Yang Pintar Namun Tidak Bermoral !!

Nasional
muaraenimaktual.com

Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, resmi menutup Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXII (82) Gelombang II Tahun 2025 dan melantik 355 peserta menjadi Jaksa.

Upacara penutupan dan pelantikan tersebut berlangsung khidmat di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Ragunan- Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Dalam amanatnya, Jaksa Agung menyampaikan selamat kepada seluruh peserta yang telah menyelesaikan proses pendidikan intensif selama kurang lebih empat bulan, dan kini resmi menyandang status sebagai Jaksa.

Pada kesempatan itu, Jaksa Agung juga memberikan apresiasi khusus kepada lima peserta PPPJ dari unsur TNI yang telah menuntaskan pendidikan dengan prestasi baik.

Ia menegaskan bahwa perubahan status dari calon Jaksa menjadi Jaksa sejatinya harus diiringi perubahan mental, pola pikir, serta pola kerja yang berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat dan pengabdian kepada negara.

“Jabatan Jaksa adalah jabatan yang luar biasa karena memiliki kewenangan merampas kemerdekaan seseorang. Oleh karena itu, kewenangan ini harus dijalankan dengan integritas, moralitas, dan profesionalitas yang tinggi,” tegas Burhanuddin.

Jaksa Agung STBurhanuddin dengan tegas mengatakan dirinya tidak akan ragu melempar anak buahnya yang nakal dari institusi Adhyaksa.

” Tidak ada tempat bagi yang melakukan perbuatan tercela dan pengkhianatan terhadap institusi” tegasnya.

Ia tekankan, menghukum anak buah atau mitra kerja merasa berat baginya. Namun kata dia, dirinya tidak akan ragu melakukannya demi kebesaran institusi kejaksaan.

” Kembali saya tekankan, menghukum anak buah atau mitra kerja terasa berat bagi saya, namun saya tidak akan ragu melakukan demi kebesaran institusi ini, ” ujarnya.

” Saya tidak butuh jaksa yang pintar namun tidak bermoral, saya itu butuh jaksa yang cerdas dan berintegritas, ” kata Burhanuddin.

” Saya itu butuh jaksa yang pintar sekaligus bermoral, dan berintegritas, kalian sanggup?, ” tambahnya.

Perkataan jaksa Agung itu pun dijawab oleh seluruh jaksa yang hadir untuk menyanggupinya, dan itu merupakan sebuah komitmen dan janji jaksa kepadanya

Burhanuddin pun kembali mengingatkan kepada jaksa, agar .selalu ingat janji itu. Kalau jaksa mencederai apa yang Ia sampaikan, mencederai komitmen tersebut maka dirinya pun tidak akan ragu melempar jaksa dari institusi kejaksaan.

Ia pun menekankan, kehadiran Jaksa ditempat tugas baru harus mampu mendorong perubahan etos kerja, jangan salah gunakan kewenangan, jangan tergoda bujuk rayu untuk melakukan perbuatan tercela.

Dikatakan Jaksa Agung, agar jaksa selalu ingat karier mereka yang masih panjang, mereka yang masih muda agar bisa camkan itu.

Namun dirinya pun meyakini dan percaya, 350 jaksa yang Ia lantik, seluruhnya memiliki kapasitas dan kemampuan yang baik untuk berkontribusi bagi institusi khususnya dalam melakukan transformasi kejaksaan.

” Kalian memiliki hak dan peluang yang sama untuk memegang tongkat komando kepemimpinan di kejaksaan. Namun untuk mewujudkan tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun dengan perjuangan yang gigih, tanggungjawab serta konsisten maka akan dapat mewujudkan apapun yang menjadi impian kalian, ” ucapnya.

Burhanuddin berpesan kepada jaksa bahwa regenerasi di institusi pasti terjadi maka persiapkan sebaik – baiknya, untuk memegang tongkat komando di suatu hari nanti.

Sebagai penegak hukum, lanjut dia, jaksa tidak boleh kaku, jaksa harus mampu berdialog, menimbang nurani dan mengambil keputusan yang berkeadilan. Keputusan yang tidak hanya benar menurut hukum, tetapi juga adil menurut hati nurani masyarakat.

Melalui hati nurani, akan mendengar suatu kebenaran yang mengarah kepada jalan keadilan. (Red)