Muara Enim
muaraenimaktual.com
Sebelumnya, kerjasama publikasi melalui MOU wartawan dengan Pemerintah desa di wilayah Kecamatan Gelumbang dan Kecamatan Lembak selama ini berjalan aman dan lancar saja.
Namun pada akhir – akhir ini terjadi kisruh dan kegaduhan, Pasalnya diduga ada oknum yang mengatasnamakan Wartawan dengan secara sepihak telah mengambil uang Publikasi /Iklan kerjasama Pemdes Kecamatan Gelumbang dengan wartawan di Bendahara Forum Kepala Desa Kecamatan Gelumbang tanpa diketahui wartawan yang lain.
Parahnya, perbuatan oknum itu, ketika mengambil uang kerjasama publikasi dimaksud dengan sangat beraninya mengklaim kalau urusan wartawan lain yang ada di wilayah Kecamatan Gelumbang dan Lembak dibawah koordinirnya, termasuk urusan proposal yang diajukan ke Pemdes.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang wartawan yang berdomisili di Kecamatan Gelumbang kepada media ini, Jum’at (04/03/2025).
” Kami merasa kaget, setelah mengetahui kalau dana kerjasama publikasi media dari Pemdes di Kecamatan Gelumbang dan Lembak diduga diam-diam telah diambil oleh oknum yang mengatasnamakan Wartawan di bendahara Forum Kades Kecamatan Gelumbang dan Lembak,” ujar wartawan yang minta namanya jangan ditulis ini.
” Nilai uang itu sekitar Rp.22 juta, diduga telah diambil oleh salah seorang oknum yang mengatasnamakan wartawan dari Bendahara Forum Kepala Desa Kecamatan Gelumbang,” terangnya
Dijelaskannya, bahwa dana kerjasama publikasi media pemerintah desa dengan wartawan itu sebesar Rp 22 Juta, uang itu berasal dari 22 Kepala Desa di wilayah Kecamatan Gelumbang atau setiap desanya sebesar Rp 1 juta.
Sedangkan untuk Pemerintah Desa (Pemdes) di Kecamatan Lembak sebesar Rp.750 ribu per desa juga sudah kepala desa setorkan pula dan juga telah telah diambil oleh sejumlah oknum Wartawan pula. Demikian pengakuan dari salah seorang Kepala Desa di wilayah Kecamatan Lembak beberapa waktu lalu.
” Untuk Desa di Kecamatan Lembak, untuk Triwulan pertama sudah kami bayarkan Rp.750 ribu,” “ungkap salah satu Kades di kecamatan Lembak yang minta namanya jangan disebut.
Dengan adanya kejadian tersebut, tentu saja telah menimbulkan kegaduhan terhadap sejumlah wartawan lain di Kecamatan Gelumbang dan Kecamatan Lembak yang merasa namanya sudah ikut di klaim oleh oknum yang mengatasnamakan wartawan, yang telah menerima uang dana publikasi media tersebut. Sementara mereka sendiri tidak pernah merasa ada menerima dana publikasi media tersebut.
” Kami merasa keberatan dan merasa sangat dirugikan oleh perbuatan oknum yang mengatasnamakan wartawan yang telah mengambil dana publikasi media tersebut, karena oknum tersebut sudah mengatasnamakan seluruh wartawan di Kecamatan Gelumbang dan Kecamatan Lembak,” kata salah satu wartawan wartawan setempat, yang juga minta agar namanya jangan ditulis.
Oleh sebab itu, lanjut dia, dirinya bersama rekan – rekan wartawan yang lain sudah berencana akan melaporkan permasalahan ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) atas klaim oknum yang mengatasnamakan seluruh wartawan tersebut
Mereka juga meminta APH untuk melakukan pemeriksaan dan dilakukan audit atas pertanggungjawaban dana yang sudah diterima tersebut.
Senada juga dikatakan wartawan yang bernama Robert. Kejadian dugaan secara sepihak ada oknum yang mengatasnamakan wartawan nekad mengambil dana publikasi media tanpa adanya koordinasi maupun musyawarah tersebut sangatlah Ia sayangkan. Karena kata dia, kejadian itu telah membuat kegaduhan sejumlah wartawan di Gelumbang dan Lembak.
Karena lanjut Robert, selama ini kerjasama wartawan dengan Pemerintah Desa di wilayah Kecamatan Gelumbang dan Kecamatan Lembak sangat baik.
” Selama ini Kerjasama wartawan setempat dengan Pemdes setempat telah terjalin dengan baik. Namun dengan adanya perbuatan segelintir oknum itu, keadaan berubah jadi gaduh bahkan sudah menimbulkan keresahan wartawan lain,” kata Robert. (Tim)