Kembali Terjadi Dump Truck Tronton Pengangkut Batu Bara Diduga Dari PT MME Terguling, Warga Semakin Resah

awang Kidul
muaraenimaktual.com

Kejadian mobil dump truk pengangkut batu bara terguling bagi warga disekitaran Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim bukanlah kejadian yang begitu menghebohkan. Karena kejadian dump truck terbalik bahkan menyeruduk pemukiman warga di jalan umum lintas Nasional Muara Enim – Batu Raja memang kerap terjadi.

Dijalan umum tersebut, diketahui setiap hari tidak terhitung jumlahnya mobil dump truck tronton mengangkut batu bara dari perusahaan batu bara di kawasan itu berlalu – lalang bebas menggunakan jalan umum sudah bertahun – tahun. Walaupun sebagaiman peraturan, kendaraan pengangkut batu bara menggunakan jalan umum dilarang. Namun begitulah kenyataannya, sepertinya jalan umum sudah beralih fungsi menjadi jalan mengangkut batu bara.

Contohnya pada malam ini, terjadi lagi sebuah mobil dump truck tronton sedang bermuatan batu bara nomor polisi B 9908 UYZ terbalik di akses jalan umum Nasional tepatnya di perkampungan Talang Gabus, Kelurahan Pasar Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, Sabtu (19/19/2024)

Dump truck tronton mengangkut batu bara B 9908 UYZ terguling di Talang Gabus Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul – Muara Enim, Sabtu malam (19/10/2024).

Dari informasi yang berhasil dihimpun media ini, diduga dump truk tronton yang terbalik tersebut merupakan dump truck mengangkut batu bara dari tambang batu bara PT Menambang Muara Enim (MME) Desa Darmo yang akan di bongkar muat di stock file di kilometer 36 Jalan PT Servo

Belum diketahui pasti penyebab dump truck tronton tersebut terbalik. Kejadian inipun tidak ada korban jiwa, hanya saja akibat kejadian tersebut telah membuat kesal warga pengguna jalan umum, lantaran telah menyebabkan macet dan membuat warga selalu was – was karena terlalu banyaknya dump truk pengangkut batu bara yang berlalu – lalang diakses jalan umum itu.

Salah seorang warga Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, Ahmad Nangwi yang sering menyaksikan kejadian – kejadian dump truck tronton pengangkut batu bara terbalik, sangat menyesali kenapa kejadian – kejadian yang serupa sangat sering terjadi di jalan umum lintas Nasional Muara Enim – Batu Raja (Sumsel). ” Karena kelebihan muatan, jalan sempit atau supir dump truck tronton membawa batu bara yang ugal – ugalan,” tanya Ahmad Nangwi.

Menurut pria yang akrab dipanggil Jangko ini, penyebab seringnya terjadi Lakalantas ini diduga karena kendaraan dump truck tronton pengangkut batu bara yang di gunakan, sudah, tidak layak lagi digunakan. Ditambah Sopir dump truck tronton tersebut membawa kendaraannya ugal ugalan.

Dituturkan Jangko, kejadian demi kejadian sepertinya tidak ada sanksi bagi sopir yang mengalami kecelakaan, juga tidak ada perubahan dari perusahaan. hal itu jelas saja akan membuat masarakat semakin resah

Jangko menerangkan bahwa kejadian dump truck tronton pengangkut batu bara terbalik dijalan umum lintas Nasional Muara Enim – Batu Raja, sudah kali terjadi dalam minggu ini saja. Dan kejadian seperti ini sudah sangat sering terjadi.

Lanjut Jangko lagi, setiap hari tidak terhitung jumlahnya lalu – lalang dump truck mengangkut batu bara dari perusahaan tambang batu bara di kawasan itu, sementara diketahui jalan umum itu padat penduduk dan akses jalan pun terbilang sempit.

” Kondisi seperti itu, hendak nya semua ini bisa menjadi perhatian Pemerintah, siang malam truk besar mengangkut batu bara tidak ada henti – hentinya melintas, belum lagi dampak debu yang di rasakan warga yang tinggal di sekitar jalan umum itu,” kata Jangko.

” Sedangkan Perusahaan dan pengusaha Batu Bara yang diizinkan mengangkut batu bara menggunakan jalan umum tidak pernah perduli dengan kejadian serta dampak debu yang sangat mengancam kesehatan warga. Akan kah warga sekitar sepanjang masa disuruh menikmati debu batu bara,” ucap Jangko

Dirinya sebagai Putra Daerah setempat berharap Pemerintah bisa melihat dan memikirkan nasib masyarakat setempat yang setiap saat terancam nyawa dan juga hanya menikmati debu batu bara.

Dari kejadian dan kejadian maka tidak tertutup kemungkinan dirinya bersama masyarakat akan menggelar unjuk rasa karena tidak adanya kepedulian baik dari perusahaan batu bara maupun dari perusahaan angkutan batu bara.

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *