Muara Enim
muaraenimaktual.com
Disaat pelaksanaan tender proyek sedang berlangsung, ketika para kontraktor tidak bisa mengakses server LPSE saat akan mengajukan penawaran proyek yang telah dilelangkan, maka tentulah akan sangat merugikan pihak kontraktor Dan hal ini bisa menjadi permasalahan yang serius.
Kejadian itu tentu saja akan menimbulkan bermacam asumsi liar, termasuk diantaranya adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum – oknum panitia tender, dengan cara melaksanakan tender yang tidak sehat, melanggar aturan demi mencari keuntungan pribadi dan menguntungkan pihak tertentu.
Dugaan tersebut terungkap sebagaimana yang disampaikan salah seorang peminat lelang proyek APBD Kabupaten Muara Enim tahun 2025, yang berinisial PA kepada media ini, Rabu (11/06/2025).
Yang mana, PA sangat mengeluhkan ketika dirinya tidak bisa mengakses server LPSE Kabupaten Muara Enim saat jadwal lelang sedang dibuka.
Diceritakannya, rencananya mereka akan mengikuti tender beberapa proyek APBD Kabupaten Muara Enim tahun anggaran tahun 2025 yang sudah ditayangkan di LPSE Muara Enim.
Awalnya pada hari Rabu (11/06/2025) sekitar pukul 15.30 WIB, mereka berhasil mengakses server LPSE Muara Enim dengan baik tanpa kendala.
Mereka pun sudah berhasil mendaftar untuk mengikuti penawaran lelang proyek APBD Kabupaten Muara Enim.
Di hari yang sama, mereka merencanakan akan mendownload dokumen sesuai waktu Sholat Magrib.
” Pada Rabu (11/06/2025) sekitar pukul 15.30 WIB, kami berhasil membuka server LPSE Muara Enim dengan baik, dan telah melakukan pendaftaran,” tutur PA.
” Setelah mendaftar pada pukul 15.30 WIB, untuk mendownload dokumen, akan kami lakukan sehabis waktu Magrib,” imbuhnya.
Dijelaskan PA, sebelumnya mendownload dokumen, mereka pun telah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan baik itu dokumen maupun perangkat beberapa handphone dan laptop, serta kuota internet.
” Sehabis Magrib, kami sudah siap akan mendownload dokumen dengan mengakses kembali server LPSE Muara Enim, tentunya kami sudah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan baik itu dokumen, beberapa handphone dan laptop, termasuk juga kuota internet sudah kami siapkan,” papar PA.
Mereka pun mulai mencoba mengakses server LPSE Muara Enim.
” Kami mulai membuka server LPSE Muara Enim untuk mendownload dokumen, tapi server LPSE Muara Enim tidak bisa diakses lagi,,” terang PA.
Dikatakan PA, mereka sudah berkali – kali mencoba mengakses server LPSE Muara Enim, namun tetep saja gagal, server LPSE Muara Enim tidak bisa dibuka lagi.
Untuk memastikan terhadap perangkat yang mereka gunakan, mereka pun mencoba membuka server LPSE daerah lain, seperti LPSE Kota Palembang, LPSE PALI, LPSE Musi Banyuasin,dan lain – lain. Hasilnya semua server LPSE daerah lain bisa dibuka dengan baik, Tapi janggalnya server LPSE Muara Enim tetap tidak bisa dibuka lagi.
Mereka pun belum berputus asa, dan masih positif thinking dengan tetap berusaha mengakses server LPSE Muara Enim.
Hingga larut malam, sampai menjelang Subuh, server LPSE Muara Enim tetap saja tidak bisa kami akses. Mereka mulai panik, diketahui bahwa batas waktunya adalah besok hari Kamis (12/06/2025) pukul 14.00 WIB.
Singkatnya, sambung dia, hingga besok harinya, server LPSE Muara Enim tetap saja tidak bisa mereka akses hingga berakhir batas waktu.
” Dan janggalnya sekitar pukul 14.00 WIB pada Kamis (12/06/2025) saat waktu sudah berakhir server LPSE Muara Enim sudah bisa kami akses kembali, tapi sayangnya batas waktu sudah berakhir. Sehingga kami gagal mengikuti tender proyek yang ditayangkan LPSE Muara Enim,” ungkap PA.
Adanya kejadian itu, mereka mensinyalir kalau server LPSE Muara Enim ada praktek dugaan permainan curang
” Adanya fakta itu, kami menduga kuat kalau server LPSE Muara Enim ada indikasi kuat telah melakukan permainan curang,” katanya.
PA pun menerangkan, indikasi adanya kecurangan yang dilakukan LPSE Muara Enim, mereka pun memiliki bukti berupa foto dan video saat mengakses server LPSE Muara Enim.
” Kami menduga kuat ada praktek curang yang dilakukan oknum – oknum LPSE Muara Enim dalam pelaksanaan tender proyek APBD Kabupaten Muara Enim tahun 2025,” ujarnya.
” Terkait dugaan itu kami sudah mengantongi bukti berupa foto dan video saat tidak bisa mengakses server LPSE Muara Enim,” jelasnya.
Adanya kejadian ini, mereka pun meminta para pihak yang berwenang untuk melakukan penelusuran terhadap dugaan praktek – praktek kotor dan curang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan LPSE Muara Enim terhadap lelang barang dan jasa pada APBD Kabupaten Muara Enim tahun anggaran 2025.
” Kami minta pihak yang berwenang untuk melakukan penelusuran terkait adanya dugaan praktek – praktek kotor dan curang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan LPSE Muara Enim terhadap lelang barang dan jasa di APBD Kabupaten Muara Enim,” katanya.
Mereka pun berharap agar dalam pelaksanaan tender proyek yang dilaksanakan oleh panitia lelang Pemkab Muara Enim, bisa dilaksanakan secara jujur dan transparan, tidak ada praktek kotor dan curang, serta server LPSE Muara Enim bisa diakses oleh siapapun dan dimanapun tanpa ada kendala.
Sementara itu, terkait permasalahan ini, Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Muara Enim, Sony Prihartono saat dikonfirmasi media ini melalui telpon, Kamis (12/06/2025), Ia membantah kalau server LPSE Muara Enim ada permainan.
Sony mengatakan, seandainya server LPSE Muara Enim tidak bisa diakses dimungkinkan para pihak belum paham mengakses server tersebut.
Karena untuk diketahui, kata Sony bahwa server LPSE Muara Enim saat ini dipegang langsung oleh pihak pusat Telkom, bukan dikendalikan oleh LPSE Muara Enim.
Selain itu, sambung Sony, adanya permasalahan seperti itu, pihaknya tidak ada menerima komplain dari penyedia lain. Juga kalau server LPSE tidak bisa di akses, hendaknya pihak penyedia segera menghubungi pihak Pokja di ULP, Sedangkan terkait permasalahan dirinya pun tidak ada mendapat laporan dari Pokja.