Gelumbang
muaraenimaktual.com
Lembaga Lipernas Muara Enim dan para aktivis Gelumbang Raya Zona III dan Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan sudah mengagendakan akan mengadakan aksi unjuk rasa jilid II di Kejaksaan Negeri Muara Enim.
Sebelumnya mereka sudah mengadakan aksi unjuk rasa jilid I di Kejaksaan Negeri Muara Enim pada 12 Desember 2024 lalu.
Tuntutan mereka sama, yaitu agar Pembangunan di zona III dan Kecamatan Lubai yang sudah dilaksanakan pada tahun anggaran 2023 dan tahun anggaran 2024 dapat diusut tuntas karena laporannya sudah disampaikan di Kejaksaan Negeri Muara Enim.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Lipernas Muara Enim, Maulana kepada media ini, Rabu (05/02/2025).
” Kami minta pihak Kejaksaan Negeri Muara Enim dapat mengusut tuntas temuan temuan kami terhadap pekerjaan proyek APBD Kabupaten Muara Enim tahun anggaran 2023 dan tahun anggaran 2024 yang diduga beraroma korupsi, dan mengenai laporannya sudah kami sampaikan,” ucap Maulana.
” Maka itu, kami akan menggelar unjuk rasa jilid II di Kejaksaan Negeri Muara Enim dalam bulan ini (Februari),” imbuhnya.
Dalam hal ini Maulana mengatakan kan, dirinya dan kawan – kawannya sebagai aktivis kontrol sosial di Zona III dan Lubai tidak akan lelah serta merasa gentar menyuarakan aspirasi walaupun dirinya banyak menerima ancaman dari orang – orang yang tidak dikenal melalui pesan WhatsApp terkait kegiatan yang sedang mereka lakukan.
” Terkait masalah ini saya pernah mendapat pesan WhatsApp dari orang tidak di kenal(OTD) yang bernada ancaman,” tutur Maulana
” Tadi sekitar pukul 15:30 WIB, ada orang tidak dikenal tiba tiba menghubungi saya melalui WhatsApp sepertinya mengancam saya, saya tidak tahu siapa,” ujar Maulana.
Diungkapkan Maulana, pesan dari orang tidak di kenal (OTD) tersebut berawal OTD itu memastikan kalau nomor telpon yang dihubungi benar nomor hp Maulana. Kemudian OTD itu menanyakan kebenaran rencana aksi jilid II tersebut.
” Ini Maulana ya? katanya mau demo di Kejari Muara Enim, mau demo IM (salah satu oknum di dinas PU Muara Enim),” tulis OTD itu.
” Ku tunggu aksinya dan aku tau siapa di belakang Maulana. Lanjutkan,” kata Maulana menceritakan pesan dari OTD itu.
Ia tidak mengetahui telpon dari siapa, lalu dirinya balik bertanya kepada OTD dimaksud dari siapa ini.
” Saya kirim pesan, Ini siapo?, dan OTD itu menjawab “Idak Perlu Tau Siapo dia, Jangan Sok Hebat kata OTD itu” tutur Maulana lagi.
Mendapat pesan yang seperti tidak bersahabat itu, dirinya pun membalas “Aku Memang Hebat Nak ngapo Kau Tunggulah ku demo Bulan ini, OTD itu membalas lagi kalau mereka tidak gentar, Maulana Buktikan Kehebatanmu.
“Oke tunggulah pasti ku demoi dalam bulan ini,” Maulana mengakhiri chatingan nya.
Dirinya pun berusaha menghubungi nomor OTD itu, tapi sudah berkali + kali dihubungi OTD itu tidak mengangkat telpon.
Maulana kembali menegaskan, walaupun dirinya mendapat pesan yang Ia nilai ancaman itu, tapi dirinya bersama kawan – kawannya tidak merasa gentar sedikitpun. Bahkan baginya pesan dari OTD itu mala menjadi motivasi dan menambah semangat untuk terus mengawal laporan mereka itu.
” Saya tidak takut diancam – ancam, Kalau takut dengan ancaman berhentilah memegang gelar insan kontrol sosial dan aktifis dan OTD itu kalau memang berani tunjukan siapa dirimu, kita pantang surut, memang itu pekerjaan kita,” tukas Maulana dengan nada keras
Sementara itu, mendengar Wakilnya mendapat pesan yang kurang bersahabat dan terkesan mengancam itu, Rusmin, Ketua Lembaga Informasi Pers Reformasi Nasional(Lipernas) Kabupaten Muara Enim merasa geram.
Rusmin pun mengutarakan kalau hal itu semakin menambah semangat mereka untuk secepatnya mengadakan aksi unjuk rasa jilid II
“Saya sebagai ketua Lipernas Kabupaten Muara Enim akan membuktikan tantangan tersebut, kami akan segera melakukan aksi damai Jilid II,” pungkasnya. (Red)
Laporan: Dani