Lahat – Sumsel
muaraenimaktual com
Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim tepatnya di Desa Muara Lawai Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, terjadi ambruk pada Minggu (29/06/2025) sekitar pukul 23.23.WIB.
Saat terjadi ambruk ada sejumlah armada angkutan batu bara terjebak di jembatan dan sedang proses evakuasi
Ambruknya jembatan tersebut tengarai karena intensitas mobilisasi angkutan batu bara yang bertonase melampaui Muatan Sumbu Terberat (MST) setiap hari ratusan armada melintas di jembatan tersebut.
Diduga kondisi jembatan itu saat ini, tidak kuat lagi menampung beban berat angkutan batu bara yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun aktifitas lalu lalang kendaraan yang melintas di jalan lintas nasional Lahat – Muara Enim terganggu.
Dinas Perhubungan Kabupaten bersama petugas lainya pun terpaksa turun ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas disekitar lokasi, Senin (30/06/2025).
Sementara itu, menanggapi insiden tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan bahwa kejadian ambruknya jembatan tersebut sangat mengejutkan. Karena selama ini jembatan yang terindikasi rusak itu adalah jembatan Enim II yang ada di Kota Muara Enim, ternyata yang ambruk jembatan jembatan di jalan lintas Nasional yang berada di Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, Senin (30/06/2025).
Herman Deru menjelaskan, ambruknya jembatan tersebut diduga karena terjadi over load kendaraan berat yang sekaligus berbarengan melintas di jembatan tersebut.
Ia pun menegaskan, akan menyerahkan permasalahan tersebut ke aparat kepolisian, karena kata dia kejadian itu terindikasi ada kelalaian.
Kata Herman Deru, kejadian itu akan menjadi bahan dari Pemprov bersama Pemkab, agar jangan sampai terjadi lagi.
Lanjut Herman Deru, kejadian ini akan jadi momentum semua pihak, baik itu perusahaan tambang batu bara, pengusaha angkutan, dan para Kepala Daerah dan kementerian PU dalam hal ini.(Red)