Muara Enim
muaraenimaktual.com
Pembangunan Proyek Penggantian Jembatan Beton Air Baung pada Ruas Jalan Tebat Agung – Muara Niru, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumsel yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2024 lalu kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
Proyek pergantian jembatan beton pada akses ruas jalan utama Tebat Agung – Muara Niru itu dilaksanakan pada APBD-P Kabupaten Muara Enim 2024 dengan anggaran pagu anggaran Rp 3.500.000.000,- (Rp. 3,5 Miliar), Hps Rp 3.488.411.600,- (Rp.3,4 Miliar).
Dengan anggaran sebesar itu seharusnya bisa mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal, apalagi diketahui kalau pergantian jembatan Air Baung tersebut sudah lama di dambakan warga sekitar, mengingat jembatan tersebut merupakan menghubung akses jalan utama antar desa – desa di sekitar itu.

Tapi fakta dilapangan dari hasil investigasi kontrol sosial didampingi Tim Media pada Rabu (06/08/2025) hasil pengerjaan proyek pergantian jembatan beton itu ada temuan diduga asal jadi.
Dirmanto, salah seorang kontrol sosial Kabupaten Muara Enim, yang sudah mendatangi lokasi menuturkan seharusnya dengan nilai proyek lebih dari Rp 3 Milliar menggunakan dana APBD-P 2024 bisa menghasilkan pekerjaan yang optimal , rapi dan cukup memuaskan.
Tapi fakta dilapangan, lanjut Dirmanto, proyek jembatan dengan nilai anggaran yang cukup fantastis itu terlihat sangat amburadul, diantaranya dinding penahan oprit jembatan dikerjakan asal jadi bahkan ada yang tidak ada.
” Jembatan beton yang diduga sudah dianggap selesai dikerjakan ini nampak terlihat belum sempurna, sebab dengan tidak adanya dinding penahan oprit jembatan maka tanah timbunan di jembatan akan terjadi erosi, akibatnya sangat membahayakan bagi masyarakat pengguna jalan saat melintasi jembatan ini,” ungkap Dirmanto.
” Bukan cuma itu, bahkan jembatan beton yang baru berumur sekitar setahun itu bisa terancam ambruk, karena sudah ada retakan pada bagian jembatan itu,” tegasnya
Dirmanto mengatakan, dengan dana lebih dari Rp 3 Milliar, seharusnya jembatan ini sudah sangat sempurna, tapi fakta dilapangan jembatan ini seperti belum selesai, tampak dinding penahan oprit jembatan nyaris tidak ada, dinding oprit jembatan dikedua ujung jembatan diduga dikerjakan asal jadi karena hanya menggunakan triplek seadanya dengan kayu cerucup untuk menahan tanah jembatan,
” Pentingnya dinding penahan oprit jembatan sangatlah penting. Selain untuk kekuatan jembatan, struktur dinding oprit jembatan yang dibangun kiri kanan diujung jembatan tersebut berfungsi untuk menahan tanah timbunan di belakang abutmen jembatan, agar memastikan stabilitas dan mencegah erosi atau longsor,” jelas Dirmanto.
” Dinding penahan oprit ini juga berperan penting dalam menjaga keamanan dan keawetan jembatan serta akses jalan disekitarnya” imbuhnya.
Bukan cuma itu, sambung Dirmanto, dilokasi bekas pekerjaan juga tidak dibersihkan, nampak banyak sekali bekas pekerjaan proyek seperti kayu diatas jembatan, triplek mal cor yang belum dibuka. Dan yang lebih parahnya lagi sampah-sampah bekas pengerjaan proyek yang tidak dibersihkan sama sekali masih banyak sekali berserakan dan bertumpuk di bawah jembatan yang menghalangi aliran sungai
“Padahal disetiap kegiatan pengerjaan proyek sudah pasti ada item pekerjaan untuk pembersihan setelah proyek selesai dikerjakan,” kata Dirmanto.
Dirmanto menambahkan, menyimak pekerjaan proyek pergantian jembatan Air Baung di akses jalan Jalan Tebat Agung – Muara Niru, Kabupaten Muara Enim itu, kendatipun nampak seperti belum selesai namun dirinya optimis proyek tersebut sudah dicairkan 100 persen, apalagi proyek itu adalah anggaran tahun 2024 lalu.
Dirmanto pun meminta agar proyek ini menjadi atensi Aparat Penegak Hukum (APH), karena kata Dirmanto kuat dugaan ada perbuatan melawan hukum dan merugikan negara pada proyek jembatan ini.
Dijelaskan Dirmanto lagi, bahwa Jembatan Air Baung yang nampak dikerjakan amburadul ini berlokasi di akses jalan utama Jalan Tebat Agung – Muara Niru, Kabupaten Muara Enim. Ini merupakan daerah asal Bupati Kabupaten Muara Enim H Edison SH MHum dan Wakil Bupati Ir Hj Sumarni Msi.
Sementara itu terkait permasalahan ini, Tim Media mencoba mencari tahu PPK proyek jembatan ini untuk melakukan konfirmasi. Ada dua nomor hp yang didapat Tim media tapi tidak ada satu pun yang aktif (Red)












